Saturday 30 November 2013

Mendengarkan curhatan teman aka Alloh punya Jalan

Gambar dari sndcdn.com
Assalamu'alaikum Sobat. Akhir pekan lagi, Alhamdulillah mimin masih dikasih kesempatan posting lagi nih. Akhir pekan ni mimin cuma dapet cerita saja yah, hehe. Seperti biasa mimin masih suka dengarin curhatan Sobat-sobat mimin. Kali ini ada seorang Sobat mimin yang lagi ngungkapin perasaannya nih. Tapi ya biasalah, namanya cowokkan biasanya maju duluan. Masih sangat jarang dikalangan kita wanita yang meminta dilamar oleh laki-laki. Kebanyakan instuisi dari para cowok. Hayo yang dah nikah, dulu yang mengajak nikah sapa??? Hehe.
Alhamdulillah mimin boleh mensharing cerita Sobat dari seorang sahabat mimin. Yah namanya cerita Alloh kan kadang jauh lebih menarik untuk disimak dan mencari pelajaran dari apa yang Alloh mau dengan hidup kita kan Sobat, hehe. Baiklah mimin kakean prakata meneh kapan ceritanya yahh. Hehe sabar yah Sobat. Mimin klo lagi nulis kadang ngalir terus gak bisa dibendung kayak jebolnya situ gintung, hehe.
Baik kisah ini dimulai ketika Dendi teman mimin mulai bekerja disalah satu perusahaan yang ada di Solo. Waktu itulah Dendi pertama kali bertemu dengan sosok wanita yang biasa saja menurutnya, Putri namanya. Awal bertemu Dendi memang sudah mengikat janji dengan wanita lain. Jadi mau wanita kayak apa Dendi akan setia pada wanita pilihannya. Ini mimin tahu karena Dendi suka cerita kepada mimin tentang masalahnya. Lalu bagaimana selanjutnya? Mimin akan mencoba mengulas kisah Dendi lebih detail. Mimin mencoba bertanya pada Dendi bagaimana sih sosok Putri? Dendi menceritakan bahwa Putri marupakan sosok wanita yang cantik, mudah bergaul, dan tentu membuka diri dengan setiap orang baik pria maupun wanita. Sama seperti wanita pada umumnya. Lalu apa yang membedakan Putri dengan wanita yang lain yang akhirnya Dendi menyukainya. Dendi tidak menceritakan banyak kepada mimin. Hanya saja Dendi menyukai Putri karena dia sudah tidak mempunyai Ayah lagi. Dia tinggal bersama ibu, kakek, nenek, serta 2 orang adik perempuannya. Mimin balik tanya pada Dendi. Den kamu kasian kali dengan keadaan Putri sebagai manusia biasa. Dendi menjawabnya dengan senyum. Menurutnya, Putri dengan keadaannya menjadikan dia menjadi wanita yang lebih dimatanya, dia masih kuliah min. Dia melanjutkan kuliah S1 setelah lulus D3 dan sehabis pulang bekerja dia pergi untuk kuliah. Mimin pun gak hisa ngebayangin nih. Kuliah habis kerja yang full 8 jam dikantor mantengin komputer terus masih dilanjutkan kuliah malam hari. Mimim saja sudah tepar kalau tidak ada servisan yang datang kerumah,hehe. How can she do that? Mungkin ini semangat seorang wanita min. Dia ingin bahagiain ibu dengan adik-adiknya. Yah mimin tahulah, Sobat mungkin juga tahulah setiap anak ingin membahagiakan orang tuanya kan. Lalu bagaimana sih awalnya Den?
Awal bertemu memang tidak ada rasa min, justru teman saya yang suka pada dirinya. Teman kerja juga Den? Iya, dia teman kerja yang 1 minggu lebih awal bekerja ditempat itu dari pada saya min. Lalu gimana tu? Yah yang aku tahu min walaupun Topan, temen aku ini tidak bilang kepada aku situasi hatinya tetapi aku tahu dari awal dia mungkin suka dengan Putri. Topan dan aku kadang sholat berjamaah bersama jadi ya aku tahu sedikit banyak tentang perilakunya. Kan kalau kita sering mengamati teman kita kadang kan kita akan tahu kalau dia itu lagi senang lagi sedih lagi suka ma seseorang dan lain sebagainya. Itu namanya namanya min yah min? Iyalah Den makanya aku kan tahu kamu lagi sedih to, aku kan temenmu yang perhatian, tidak sombong dan baik hati,hehe. Iyolah min sak-sak mu leh ngomong lah. Oke lanjut lagi ceritanya dong, yah akhirnya min benar apa instuisi hatiku, Topan akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Putri dan nampaknya Putri pun membalasnya. Memang pada awalnya arah menuju kesana sih aku sudah tahu min, mereka mengaku cuma adik kakak gitu katanya. Tapi namanya temen kan aku juga tahu isi hati mereka. Dan sampai pada akhirnya suatu hari mereka mengumumkan kebersamaanya dengan mentraktir teman sekantor dengan membelikan makanan asal Itali min. Sek-sek kamu doyan ra makanane wong bule Den?hehe Sebenere aku gak tahu itu makanan dari acara mereka, pas aku sudah ambil dah makan sebagian baru temenku kantor bilang, Den itu tanda jadi Putri ma Topan. Langsung Deh min, dihati seperti tertusuk jarum, Jleppp. Meh mangan roti Itali ne jane wis gak doyan. Tapi piye meneh wis tak cokot kan eman-eman mubadir lan dilarang agama tho membuang makanan. Yaudah tak habisin tu roti Itali min. Hahaha kacian amir dikau Sobatku. Terus gimana?
Dendi menceritakan kalau pada awalnya Dia dan Putri berada pada ruangan yang sama. Hingga dia akhirnya meminta ruangan disebelah yang kosong tidak digunakan karena tidak bisa berkonsentrasi bekerja tatkala mendengarkan suara Putri yang emang suka bernyanyi dan kadang menelpon Topan. Sek-sek Den, aku tanya lagi nih. Dari sini kamu mulai tahu isi hatimu? Mungkin bisa dibilang begitu min, karena aku selalu menghindar ketika Putri bersama dengan pria lain dikantor walaupun itu kan urusan kerja. Tau sendiri kan min aku cemburuan. Yoh Sob, aku pokokmen taulah watak-watak elekmu kuwi,hehe. Terus kamu pindah dari ruangan kerja itu? Ya Alhamdulillah bos tempat kerjaku memberikan ruangan yang tidak terpakai itu kepadaku. Ya dalam hati aku bersyukur karena bisa berkonsentrasi mengerjakan tugasku dikantor min. Terus bagaimana hubungan kamu dengan Topan dan Putri? Yah sebenarnya agak canggung karena sebenanrnya mungkin situasi itu aku beneran sudah suka dengan Putri dan Topan juga temanku juga. Jadi aku pendam dalam hati saja. Eh sek, bukane kamu juga sudah punya seseorang yang kamu suka. Yap betul sekali min. Makanya aku tidak mau terjebak dalam situasi itu dan berusaha untuk bersama dengan dia. Meskipun aku tahu akan ada sesuatu yang mengharuskan kita berpisah. Memang kenapa Den? Memang hubungan aku dengan wanita yang aku suka ini kurang mendaatkan restu dari orang tuaku min. Yah aku tahu tapi aku juga masih sayang dengan dia min jadi aku berusaha untuk meluluhkan hati orang tuaku. Hmm. Yaudah lah Den, sabar yah. Lanjut cerita lagi dong, hehe.
Mungkin setelah 3 bulan berlalu hubungan Putri dan Topan pun mengalami pasang surut dan cobaan. Topan yang mungkin merasa pekerjaan yang ada dikantor menguras tenaga karena sering lembur dengan gaji yang pas-pasan apalagi dia memikirkan kebersamaannya dengan Putri tentu menginginkan pekerjaan yang layak untuk kehidupannya kelak. Dan akhirnya Topan memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang lebih bagus. Wah temenmu ternyata juga hebat nug Den. Iya aku rasa Putri juga sangat cinta dengan Topan dan aku rasa melihat Putri yang sudah bahagia aku juga sudah senang min. Hebat Den gapapa. Insya Alloh kamu akan mendapatkan yang terbaik nanti pada waktunya. Terus gimana lagi nih, katanya kamu sudah rela Putri dengan Topan Den? ya begitulah min, sebenarnya aku juga tidak tahu masalah mereka yang sebenarnya tapi kata temen-temen kantor mereka sudah berpisah. Tapi aku tidak tahu juga karena Putri terlihat masih menyukai Topan dan akan setia kepadanya. Itu kata-kata Putri kepada ku min.
Puncak perjalanan akhirnya Dendi menceritakan kepada mimin tentang kisah cintanya yang harus berpisah dengan wanita yang disukainya, yah mimin tahu ridho orang tua juga berpengaruh dan penting juga dalam rumah tangga jika kelak menikah. Dendi sadar jika hubungan diteruskan, suatu saat pasti juga akan semakin menyakitkan jika dipaksakan tentu rumah tangga tidak akan tentram. Lebih baik mengakhirinya sekarang, kata Dendi. Lalu bagaimana dengan Putri?
Putri akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sekarang. Jadwal kuliah yang semakin padat disertai jumlah pekerjaan yang menumpuk membuat Putri harus keluar dari pekerjaan. Dari saat itu Dendi merasakan rasa sukanya kepada Putri bangkit kembali. Yah min, aku mulai merasakan rasa itu lagi kepada Putri. Tapi mungkin sesuatu yang mustahil untuk mendekatinya lagi. Karena mungkin aku cuma teman biasa dimatanya. Hari-hari biasa kalau ada dia. Tapi dia tu unik min, bisa memecahkan suasana waktu yang lain sedang teganglah istilahnya. Masak diwaktu kita semua sibuk rapat lagi pada serius apakah akan meneruskan bisnis perusahaan yang pada masa itu sedang megalami masa kemunduran dimana para karyawan diminta pendapat dari bos apakah masih tetap atau tidak? Eh dia nyeleneh, dia bilang "Lanjut dan Cemunguuutttt". Semua pada ketawa dan aku yang kadang juga sedikit geregetan masalah pekerjaan karena dia kurang membantuku harus ikut tertawa lihat tingkahnya. Aduhhh Den, mungkin kalau aku ikut kayak gitu aku juga bisa tertawa banter dewe, kamu kan tau dewe tho den ngguyuku ra iso di tahan,hehe. Mulutmu ombo og min,hehe.
Lah terus piye Den? Yah kita tidak akan tahu bagaimana cerita Alloh, yang kita tahu adalah menjalani hidup dengan apa yang kita mampu. Selama ini Dendi memang memndam perasaaanya kepada Putri, Dendi menceritakan pula baru prtama kalinya dia melihat seorang wanita dengan suasana dan keadaan yang utuh, melihat tatkala dia senang, melihat tatkala dia sedih dan terkadang menangis, melihat dikala dia riang bahkan tatkala dia sakit.
Dendi pun mencoba dan berusaha untuk memahami Putri lagi. Dendi pun menceritakan keinginannya untuk bisa bersama Putri. Dalam 2 minggu terakhir setelah Putri mengajukan pengunduran dirinya Dendi mulai merasakan akan kehilangan Putri. Dendi berpikir, jika dulu dia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya lebih awal mungkin dia tidak akan mengalami hal ini. Yah, Dendi pernah menceritakan kepada mimin bahwa ketika masih bersama wanita yang dia suka dia juga ingin keluar untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus. Karena memang gaji dimana tempat dia bekerja walaupun tidak bisa dibilang kecil tapi mungkin belum bisa menghidupi kehidupannya kelak. Dua minggu terakhir bersama Putri menjadi kesempatan Dendi untuk megungkapkan isi hatinya yang telah lama iya pendam, Mimin telah mendapatkan cerita detail dari Dendi dan akan menceritakannya kepada Sobat semua? 
Malam itu Dendi tidak tahu harus bagaimana memulai pembicaraan karena terakhir Dendi mengirimkan sms kepada Putri diluar urusan kerja mendapatkan respon yang kurang bagus dari Putri. Sampai akhirnya dia melihat foto clip yang Putri pasang di profil WhatsApp-nya dan mencoba memulai pembicaraan. Dan Alhamdulillah kali ini Putri memberikan respon yang berbeda dari sebelumnya. Walaupun dari kata-kata yang dia ucapkan masih terasa hambar dan membatasi diri cowok lain. Tapi dari situ Dendi semakin megetahui bagaimana perasaannya kepada Putri. Keesokan harinya Dendi dan Putri bersikap biasa tidak terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Dendi hanya bisa melihatnya saja karena masih malu untuk langsung mendekati Putri. Karena dalam prinsip Dendi waktu bekerja is time to work, after work is up to you. Sebuah pola pikir yang sama dengan mimin, yang tidak mau memikirkan masalah pekerjaan kita disaat kita bersama dengan keluarga kita. Kalau perlu telpon dimatikan karena hari libur merupakan waktu kita bersama keluarga. Senin-Jumat kamu bisa membeli waktu saya. Tapi Sabtu dan Minggu adalah waktu kami. Piye Sobat cocok ra kieee??? hehe. Wah mimin keterusan curcol pribadi malahan. Oke lanjut cerita Dendi.
Setiap malam Dendi berusaha mengajak Putri untuk mengobrol lewat chatting. Akan tetapi hp Putri terkadang mati sehingga dia tidak bisa mendekati Putri. Yah Dendi sadar mungkin dengan pekerjaan dan jadwal kuliah yang padat tentu tenaga Putri akan terkuras habis dan lebih baik untuk beristirahat. Orang biasa tidak akan tahan dengan situasi seperti ini. Waktu berlalu hingga Dendi pun mengutarakan perasaaannya kepada seorang teman kerjanya yang dekat dengan Putri. Maksud hati Dendi ingin mengetahui bagaimana pendapat teman atau mendapatkan secercah harapan malah digulung dengan berbagai kedekatannya dengan berbagai pria. Sifat Putri yang supel dalam bergaul membuat dirinya mudah mendapatkan teman, apalagi dari kaum adam yang tentu akan terpikat dengan paras Putri yang cantik. Setelah tidak mendapatkan informasi yang positif dari teman malah sebaliknya mendapatkan gempuran dan membuat nyali Dendi ciut, hari berikutnya Dendi kembali diserang dengan berbagai uraian kedekatannya Putri dengan berbagai pria. Dendi menceritakan, memang pada saat istirahat makan siang Putri dengan kakak teman kantor sering beristirahat diruangan Dendi. Setelah sholat dan makan Siang, Dendi pun seperti biasa kembali keruangannya. Maksud hati bisa melihat Putri akan tetapi serangan ke hati Dendi mulai dilancarkan. Putri menceritakan berbagai macam keinginan yang mungkin Dendi tidak bisa memberikannya kepada Putri jika kelak menjadi suaminya. Putri menceritakan keinginannya kepada kakak teman kantor yang memang dekat dengan Putri. Karena sama-sama sudah ditinggal Ayah mungkin kedekatan mereka menjadi sesuatu yang lekat. Dalam ruangan kantor  Dendi cuma bisa seolah-olah mengerjakan pekerjaan kantor dan terus mendengarkan hujaman-hujaman paluru langsung kedalam hatinya. Karena sungguh keinginan Putri yang diluar kemampuannya ditambah kemungkinan kedekatannya dengan pria-pria yang dia kenal. Dendi sadar apakah kakak Teman kantor Dendi dan Putri ini, telah memberitahukan perasaannya kepada Putri. Dendi cuma bisa terdiam sambil pura-pura mengerjakan sesuatu di komputernya. Rasanya mau mengalir semua air mata yang dia tahan selama ini. Ucap Dendi. Ya Alloh Den, sampek segitunya kamu. Iya min, lah gimana lagi, maksud hati pengen tahu bagaimana perasaan Putri walaupun akhirnya pahit yang dirasa. Iya aku tahu lah Sobat. Makanya Dendi selalu menghidar ketika melihat Putri bersama dengan pria lain. Lalu bagaimana akhirnya? Dari kejadian itu dia merasa marah dan menghapus foto Putri yang dia ambil dari gambar account WhatsApps-nya. Dan berjanji akan melupakannya karena pedih rasa dihati Dendi. Tapi apa yang bisa dilakukan Dendi, dia tidak bisa marah dan membenci Putri. Karena dalam hati gejolak rasa itu memang membuat Dendi bertahan untuk sesaat. Sampai pada akhirnya,hari terakhir Putri di tempat kerja. Malam itu Dendi juga tidak berniat ingin mengungkapkan rasa hatinya kepada Putri. Tapi dengan jelas dia ingin tahu apakah Putri memiliki perasaan yang sama dengannya. Seperti malam sebelumnya Dendi berusaha memulai pembicaraan, tetapi tidak mendapatkan tanggapan yang bagus dari Putri hingga dia putuskan untuk mengungkapkan isi hatinya. Karena Dendi beranggapan akan sama saja terluka karena tidak bisa melihat Putri lagi dan terluka malam itu karena ditolak oleh Putri. Dendi sadar kesempatannya hanya kecil. Karena dia tahu Putri menganggapnya teman kerja biasa dan orang yang aneh dimatanya. Tapi Dendi sudah siap. Keinginannya tersirat dalam pesannya yang terakhir, SAYA SUKA PUTRI. Ucapan terakhir itulah yang bisa Dendi katakan kepada Putri. Yah gak papa Sob. Kehidupan ini adalah pilihan. Mau baik atau buruk, mamilih pasangan, rejeki semua tidak akan kita tahu kalau kita tidak mencoba. Walaupun hasilnya buruk, kita sudah memberikan yang terbaik apa yang bisa kita lakukan. Lalu terakhir Den, gimana balasan Putri? Dendi hanya bisa mengusap air mata di pipinya. Dendi berkata Putri pasti juga tahu kalau dia memang mendektinya akhir-akhir ini. Tetapi kemungkinan itu berat sama halnya yang diberitahukan teman kerja Dendi kepadanya. Den, gimana kalau Putri sadar akan Cintamu dan mau mebuka diri? Dendi menjawab tentu akan menyenangkan jika bisa bersama dia karena bersama Putri dia bisa tertawa dan nyaman walaupun terkadang juga bisa cemburu setengah mati. 
Yap itulah penuturan dari Sobat mimin Dendi yang menyukai Putri. Akhir cerita ndak enak banget yah. Mimin cuma bisa mendoakan buat Dendi. Kalau memang kamu suka Putri tunjukkan padanya. Ada perjuangan yang harus dilakukan Sobat. Menurut Dendi dia akan menunggu Putri sebisa mungkin. Dan berharap ada jalan buatnya kelak. Jalan Alloh akan selalu menunjukkan yang terbaik. Dan semoga Alloh bisa mengabulkan keinginanmu Sobat.

Best Regard to Dendi Sobat karibku.

0 comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar yang membangun atau tambahkan jika ada kata-kata saya yang salah dalam melakukan penulisan. Terima Kasih dan mari berkarya muslimin Indonesia.