Wednesday, 4 December 2013

Kenapa kita diberi kebebesan?

Gambar dari realagriculture.com
Assalamu'alaikum Sobat. Bagaimana nih teman mimin ada yang ragu dengan agamanya? Yah mimimn cuma berbagi tentang apa yang mimin tahu. Sobat yang lebih tahu bisa mengawasi penulisan mimin, hehe. Kalau ada yang salah langsung sikat wae Sobat, mimin memang takut kalau masalah yang satu ini. So jangan segan-segan mengingatkan mimin. Sebenarnya mimin juga pernah ada kepikiran itu, tapi dahulu kala jauh ketika mimin masih duduk dibangku SD, hehe.
Waktu anak-anak merupakan waktunya bermain kan Sobat. So jangan salah kalau sehabis pulang sekolah, makan atau malah tidak makan langsung main ketempat teman. So bukan lagi makan terus tidur seperti anak-anak jaman sekarang. Permainan anak-anakpun sebagai kehidupan yang sangat melekat dihidup kita. Mau betengan, bentik, grobak Sodor, opo meneh yo??? hehe Wis pokoke akeh. Lalu apa hubungannya dengan agama??? Kalau mimin dulu kalau sudah main paling susah kalau disuruh pulang hingga Sholat saja terlupakan. Inilah yang mendasari kenapa mimin mau pindah agama. Yah pengene bebes masak setiap hari ada 5 waktu buat sembahyangkan. Bukankah kita cukup berbuat baik saja kepada setiap orang untuk dianggap orang yang baik? mungkin itu yang ada dibenak kebanyakan orang. Maka kenapa kita tidak merenung dan memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan dari Pencipta kita. Bahasa ne keduwuren min, gak mudeng. Oke gini-gini, intinya hidayah tidak akan sampai walaupun apa yang mimin katakan dalam tulisan ini ataupun kata-kata orang bijak sekalipun. Tetapi hidayah itu datang karena Dia menghendakinya. Lah berarti sudah ditentukan siapa yang masuk surga dan neraka dong? Yap bisa mimin katakan begitu. Lalu buat apa kita sembahyang dan beribadah yang lain. Itulah kenapa kita disuruhnya, Dia bahkan membiarkan kita mau berbuat apa saja selama kita hidup. Berbuat baikkah, berbuat kotorkah, semua ada tanggung jawabnya. Bukankah setiap pekerjaan kita ada sebab dan akibatnya. So cek dulu deh, kita belajar buat ujian buat apa, buat bisa mengerjakan soal dengan baik. Lalu apakah kita boleh tidak belajar, tentu boleh dan itu kan ada resikonya. Yap semua yang Dia tentukan bisa dinilai dengan akal kita. Mari kita cek akal pikiran kita dan kita samakan dengan firmanNya di dalam (QS. Al Israa' 17:70)
"...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan ".
Mimin akan mencoba sedikit mengkupas tentang kandungan ayat ini yaitu inti dari kelebihan yang sempurna itu diantaranya adalah akal, yang merupakan pemberian Allah SWT. So kapan Dia menerbitkan firmannya, mimin tidak tahu persis tapi mimin yakin tidak perlu 1000% atau 10000% semua yang Dia firmankan dapat diterima dengan akal sehat manusia. Kalaupun ada yang tidak masuk akal, so itu belum waktunya. Mau menunggu atau yakin semua terserah kepada Sobat semua. Ingat kesempatan hanya 1 kali saja, lalu apa jika kita meminta untuk mengulang lagi. Dia punya jawaban untuk itu juga. Cek
"Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, Maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan Kami, beri tangguhlah Kami (kembalikanlah Kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya Kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul”. (Kepada mereka dikatakan): “Bukan-kah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?" (QS. Ibrahim : 44)
Jadi itu sudah pernah terjadi Sobat. Dan Dia Maha Tahu akan semua hal. Pikiran kita hanya sebagian nikmat yang diberi, silahkan saja mau eksis atau tidak, Resiko ditanggung penumpang. Bukankah begitu,hehe. Mimin gak ngancem loh ya, kan sudah mimin bilang diawal hidayah itu urusannya Dia mimin cuma mengingatkan saja.
OKe mari kita lihat seorang muslim yang keluar dari Islam, pernahkah kita mengamatinya? seorang muslim yang keluar dari Islam lebih banyak menjadi sosok yang pemalas dan memiliki alasan sehingga dia keluar dari Islam, bisa jadi karena masalah rezeki, berat dalam menjalankan syariat Islam, hingga keluar karena masalah jodoh. Mari kita lihat berita yang baru saja beken akhir-akhir ini, yaitu seorang Artis yang ingin menikahi Artis yang lain karena saking cintanya walaupun mereka berbeda agama. Artis laki-laki pernah mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi muallaf sebelumnya. Mungkin karena kurangnya kekuatan hidayah dari Zat yang Maha Esa sehingga bisa ditebak menjadi muallaf dikarenakan ingin menikahi pujaan hati maka hal itu menjadi sirna. Sungguh disayangkan bukan, sehingga mereka bersiap untuk melangsungkah pernikahan diluar negeri. So What? Yap bisa menjadi contoh bagi kita semua, mimin tidak akan masuk ke ranah menyalahkan atau apalah tetapi setiap orang disekelilingkita dapat menjadikan diri kita menjadi lebih baik. Ada yang memiliki kelebihan dalam hal agama, sehingga patut kita contoh tapi terkadang mereka juga punya sisi egoisme yang mungkin kita tidak sukai sehingga wajib kita singkirkan dari diri kita dan menilai apakah kita juga seperti itu. Ataupun yang kita anggap rendah dari nilai perilaku dan sopan santun yang tidak sesuai dengan agama. Ingat awal penciptaan manusia ketika kita masih bayi. Semua manusia sama hanya saja dimana mereka dilahirkan, diberikan kepada siapa mereka, keluarga mana tempat mereka tumbuh, keluarga seperti apa yang mendidik mereka, lingkungan yang bagaimana mereka besar. So apakah kita wajib menyalahkan bukankah itu semua urusan Alloh ta'ala. Dan bisa kita contoh nabi Ibrahim dalam pencarian Tuhannya. So apakah Nabi Ibrahim juga diceritakan di injil dan Tourat? Silahkan Sobat bisa cari sendiri di google. Lalu apakah sesuai dengan Al Quran. Bisa mimin bilang hampir 90% sama dan justru jauh lebih detail karena menceritakan kisah nabi Ibrahim yang bukan hanya menyembelih putranya Ismail tetapi juga bagaimana pencariannya terhadap Tuhan dan kisahnya dengan bapaknya yang seorang pencipta berhala dan masih banyak kayaknya.
Kajian yang mimin lakukan hanyalah kajian bodoh yang berusaha mencocokan anatara apa yang telah mimin dapatkan, menggabungkan pengamatan disekeliling hidup kita serta kajian ilmu umum dari Internet. Jadi silahkan dicermati saja, jikalau mimin salah ngomong mimin minta maaf sebesar-besarnya. Dan jika betul semua berpulang kepada Sang pemberi akal pikiran mimin. Semoga bermanfaat dan lakukan kebebasan Sobat tetapi kebebasan itu tetap ada tanggung jawabnya kelak.

0 comments:

Post a Comment

Berikanlah komentar yang membangun atau tambahkan jika ada kata-kata saya yang salah dalam melakukan penulisan. Terima Kasih dan mari berkarya muslimin Indonesia.